
Merupakan peradangan yang menyerang jaringan gusi gigi geraham bungsu disebut dengan perikoronitis. Gigi geraham ini merupakan geraham ketiga yang terletak paling dalam dan terakhir tumbuh, perlu diketahui bahwa kondisi ini jika tidak diobati bisa merusak susunan gigi dan menyebabkan bau mulut.
Peradangan ini menginfeksi geraham yang tumbuh tidak normal, tertanam atau tumbuh miring, gejala yang ditimbulkan terbagi menjadi dua berdasarkan kondisi penyakit. Yakni akut atau timbul dalam waktu singkat dan mendadak dan kronis atau kondisi yang sudah berlangsung lama hingga tahunan dialami oleh pasien.
Gejala dan Penyebab Perikoronitis
Terdapat beberapa kondisi yang diyakini merupakan gejala peradangan pada gigi geraham bungsu ini, untuk kondisi akut di antaranya seperti gusi bengkak, nyeri tajam di sekitar gigi geraham, sulit dan sakit ketika menelan makanan, keluarnya nanah dari gusi yang terinfeksi dan gerakan membuat serta menutup rahang menjadi terbatas sekaligus kadang menyakitkan.
Sementara itu untuk kondisi kronis ditandai dengan nyeri tumpul pada gigi yang kerap muncul selama satu hingga dua hari. Disertai bau napas dan rasa yang tidak enak di sekitar mulut, kondisi ini muncul bukan tanpa alasan. Penyebab awalnya karena susunan gigi yang tidak sempurna, bisa karena jarak gigi terlalu rapat atau terlalu renggang.
Gigi dengan keadaan tersebut bisa membuat sisa-sisa makanan mudah terselip di sela-sela gigi dan menjadi sulit untuk dibersihkan. Sisa makanan yang dibiarkan menempel pada gigi dapat membentuk plak dan kemungkinan bakteri masuk ke jaringan gusi terbuka lebar. Bakteri yang sudah masuk ke dalam jaringan akan menginfeksi gusi sekaligus mengakibatkan peradangan.
Selain itu terdapat beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko terjadinya peradangan pada seseorang, diantaranya seperti berusia 20 hingga 29 tahun, pertumbuhan gigi bungsu yang tidak normal, tertanam atau miring, kesehatan gigi yang tidak terjaga dengan baik, stres, kelelahan hingga dalam keadaan hamil.
Pengobatan Radang Gigi Geraham
Dokter dapat mendiagnosis pasien mengalami peradangan ini dari gejala-gejala yang muncul, selain dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dengan melihat kondisi gigi pasien. Dalam mencari dan memastikan adanya peradangan di sekitar geraham, dokter akan melakukan pemeriksaan foto rontgen gigi.
Terdapat beberapa metode pengobatan yang bisa dilakukan, tergantung dari tingkat keparahannya mulai dari pemberian obat untuk meredakan nyeri, operasi untuk memperbaiki jaringan gusi yang meradang atau pencabutan gigi hingga perawatan gigi secara mandiri guna mencegah berkembangnya penyakit ini.
- Obat
Jenis obat yang diresepkan dokter untuk mengatasi kondisi ini adalah paracetamol atau ibuprofen dengan tujuan mengurangi rasa nyeri. Dalam kondisi gusi yang sudah membengkak, dokter akan memberi resep antibiotik. Pemberian obat diiringi dengan tindakan pembersihan gigi dan gusi oleh dokter gigi, menghilangkan sisa makanan dan tumpukan plak di mulut.
- Operasi Gigi dan Gusi
Jika gusi meradang dianggap dapat menimbulkan gangguan lebih jauh terhadap kesehatan mulut, maka dokter dapat merekomendasikan operasi guna memperbaiki lipatan gusi atau mencabut gigi jika dirasa diperlukan oleh dokter.
- Upaya Mandiri
Dalam mendukung efektivitas pengobatan perikoronitis, pasien sangat dianjurkan untuk melakukan upaya mandiri. Tujuannya mencegah gejala-gejala semakin bertambah parah, pasien diharapkan untuk menerapkan beberapa langkah berikut ini.
- Menjaga kebersihan gigi dengan cara menyikat gigi dan membersihkan sela-sela gigi menggunakan benang, minimal dua kali dalam sehari.
- Rajin berkumur menggunakan obat kumur atau larutan garam dan memeriksakan gigi ke dokter gigi secara berkala.