
Nodul dan polip pita suara adalah pertumbuhan non-kanker yang keras dan kasar pada pita suara. Ukuran pertumbuhan non-kanker tersebut bervariasi, mulai dari sekecil kepala jarum hingga sebesar kacang. Anda bisa mendapatkan nodul akibat terlalu mengejan atau berlebihan menggunakan suara, terutama akibat bernyanyi, menjerit, atau berbicara terlalu kencang dalam waktu yang lama. Artikel ini akan membahas hal-hal seputar nodul dan polip pita suara.
Apa penyebab dan gejalanya?
Pita suara Anda adalah pita jaringan yang berbentuk V yang berada di tengah kotak suara. Saat Anda berbicara atau bernyanyi, udara dari paru-paru naik melewati pita suara dan membuatnya bergetar terbuka. Apabila Anda terlalu berlebih dalam menggunakan suara atau menggunakannya secara tidak tepat, Anda dapat mengiritasi pita suara. Setelah beberapa lama, daerah yang iritasi mengeras hingga kapalan kecil terbentuk. Kapalan tersebut akan terus tumbuh apabila Anda tidak mengistirahatkan pita suara. Pertumbuhan ini dapat mencegah pita suara untuk bergetar dengan normal. Kurangnya getaran dapat mengubah “pitch” dan nada suara Anda. Nodul dan polip pita suara biasanya memengaruhi orang-orang yang sering bernyanyi atau berbicara, misalnya pemandu sorak, pelatih, pembawa acara radio, guru, dan pengkhotbah.
Penggunaan berlebih bukan satu-satunya alasan mengapa seseorang menderita nodul dan polip pita suara. Beberapa kemungkinan penyebab lainnya adalah merokok, penggunaan alkohol secara rutin, sinusitis, alergi, peregangan otot saat Anda berbicara, efek samping dari obat-obatan, dan hypothyroidism. Siapa saja dapat memiliki nodul dan polip pita suara, termasuk anak-anak. Namun, pertumbuhan ini lebih sering terjadi pada wanita yang berusia antara 20 hingga 50 tahun, dan pada anak laki-laki. Meningkatnya risiko pada kelompok tersebut kemungkinan ada hubungannya dengan ukuran pangkal tenggorokan mereka. Nodul juga banyak dijumpai pada para penyanyi.
Beberapa gejala nodul dan polip pita suara yang lazim dijumpai adalah perubahan suara. Nodul pita suara dapat mengubah bunyi dari suara Anda, membuatnya menjadi lebih serak, kasar, terdengar lelah, pecah-pecah, dan dengan nada yang lebih rendah dibandingkan dengan biasanya. Selain itu, nodul dan polip pita suara juga dapat membatasi rentang bernyanyi. Apabila Anda adalah seorang penyanyi, Anda akan kesulitan dalam mencapai nada yang lebih tinggi karena nodul mengurangi rentang suara. Bahkan, beberapa orang kehilangan kemampuan bernyanyi sepenuhnya. Gejala lain nodul pita suara adalah rasa nyeri, seperti rasa sakit yang muncul di antara telinga, nyeri leher, dan terasa ada gumpalan yang terjebak di tenggorokan. Nodul pita suara juga membuat Anda mudah batuk, ingin terus membersihkan tenggorokan, dan menyebabkan penderitanya merasa lelah.
Perawatan
Perawatan nodul dan polip pita suara berawal dengan mengistirahatkan pita suara Anda. Anda perlu menghindari bernyanyi, berteriak, dan berbisik untuk mengurangi pembengkakan dan memberikan waktu untuk nodul mulai menyembuhkan diri. Dokter akan memberitahu Anda berapa lama Anda perlu beristirahat. Terapi pita suara merupakan jenis perawatan lain. Ahli patologi bicara dan bahasa akan mengajari Anda bagaimana menggunakan suara dengan aman, sehingga Anda tidak akan berlebihan dalam menggunakanya di masa depan.
Perawatan nodul dan polip pita suara juga dapat berfokus dalam mengobati kondisi-kondisi medis yang mungkin dapat menyebabkan nodul pita suara, misalnya refluks asam, alergi, sinusitis, dan gangguan thyroid. Apabila nodul dan polip pita suara Anda tidak sembuh setelah beberapa minggu atau berukuran sangat besar, Anda mungkin membutuhkan operasi untuk mengangkatnya. Phonomicrosurgery digunakan untuk merawat nodul dan polip pita suara. Dokter ahli bedah alat menggunakan alat kecil dan microscope untuk mengangkat nodul tanpa merusak jaringan sehat di sekitarnya.